My Second Pregnancy Story! Cerita, persiapan dan tantangan!

Sepertinya saya belum update di platform ini ya, mohon maaf, been struggling with wfh, lemes waktu trimester pertama (sama kaya pengalaman hamil Trah) dan juga pandemik, mana sempet ga ada mba selama beberapa bulan. Sungguh chaos

Dan …. iya, saat ini saya tengah hamil, memasuki bulan ke 6 dan sebentar lagi Trah akan menjadi kakak 🙂 

Trah & my little bump 🙂

Banyak yang bertanya-tanya, ini Baby Corona (un-planned :p) atau memang sudah direncanakan? Hahaha.. Aku jadi ngakak karena fenomena ini bahkan disampaikan juga sama dr Boyke (legend ya bo’ ni orang), coba deh nonton video youtube ini dari NinjaTalk 

Pros & cons hamil di tengah pandemi  bagiku perlu banget diketahui oleh setiap pasangan baru menikah atau bahkan ya pasangan yang menginginkan kehamilan, tapi bagiku keputusan untuk hamil atau tidak hamil selalu berangkat dari kesadaran, baik aku dan juga suami. 


“Kita mau punya anak berapa?”

Aku dan suami selalu membicarakan hal itu dari beberapa tahun lalu, karena tiap tahun kita punya perencanaan keuangan dimana punya anak (lagi) itu akan ngefek sekali di pengelolaannya. Punya anak adalah keputusan dengan konsekuensi seumur hidup. Aku & Yogas harus sama-sama clear tentang ini, niat ini juga perlu datang bukan dari salah satu, tapi berdua. 

Satu hal yang selalu aku pegang, jikalau pun aku mau punya anak lagi, aku maunya saat Trah sudah berusia 4 tahun. Kenapa? Sempat beberapa kali berbincang-bincang ama Obgyn dan juga di acara  bersama BKKBN, 4 tahun adalah kondisi ideal dimana rahim sudah sepenuhnya pulih, mental seorang Ibu juga sudah lebih siap, anak usia 4 tahun sudah mulai mandiri jadi ga terlalu rungsing gitu ya (walaupun kayaknya sama aja sih ya XD) 

Niat untuk punya anak lagi sebenarnya agak bergejolak muncul dari akhir tahun lalu, ga tau rasanya kaya kangen sekali ada jiwa yang hadir di rahimku, ada di dalamku. Tapi tentu, waktu itu masih galau karena ini emang pengen beneran… atau cuma kangen perasaannya aja.

Waktu itu sempet sih ‘berusaha’ walaupun kita masih sama-sama gamang. Lalu ada momen dimana aku ‘telat’, deg-degan dong saat itu. Aku nunda-nunda buat beli test pack sampe akhirnya aku beli… 

Hasilnya : negatif. 

Aku kasih tau Yogas kan ya… dan pada saat itu kita kaya sok woles gitu. “Oh okeee”, gitu doang reaksi kita.

Tapi terus….

Aku ga sadar kalo hal itu bikin aku kepikiran, aku sampe ga bisa tidur malam itu….dan aku nangis. Yogas juga ternyata kepikiran. (nulis ini aja aku berkaca-kaca, aku jadi sedikit mengerti perasaan temen-temen yang mendamba seorang anak dan setiap test pack berhadapan dengan perasaan ini *peluk)). 

Dan bukan kebetulan juga, aku ketemu sama teman yang berprofesi sebagai seorang Doula, dia menyarankan aku untuk ‘berbicara’ sama rahim aku. Ini lebih ke kaya meditasi dan self talk, berbicara dengan sejatinya diri. Dan tanda-tanda itu makin kuat. 

I think that was the sign when we feel like we are ready 🙂

Jadi ya, itu yang mendasari tentang kehamilan kedua ini. Kemudian apakah semuanya berjalan sesuai rencana? Well, seperti kehidupan… ada yang sesuai ekspektasi ada yang tidak. Alhamdulillah kita diberikan kesempatan untuk hamil kembali, namun kondisi kali ini kita berhadapan dengan pandemik Covid-19. Hamil pas ga pandemik aja banyak pikirannya dan perlu hati-hati, apalagi di situasi kaya gini. 

Terus terang… sangat ga mudah hamil di tengah pandemi yang mana trimester pertamanya sangat super duper lemas dan muntah seharian, anak sfh, mba resign, dan juga ada orang tua di rumah yang perlu dijaga kesehatannya. 

Tapi ini beberapa Q&A yang sering masuk ke DM instagram aku  yang aku belajar dan coba terapkan dan mungkin cocok juga buat temen-temen. 

Menentukan/ tahu  siap punya anak atau tidak? 

  • Banyak-banyak self talk. Ini bener-bener proses yang perlu temen-temen lakukan, alami, dan rasakan sendiri. Caranya gimana? Dengan sering-sering berkomunikasi. Sama suami, dan juga sama diri sendiri. Bukan me-romantisasi kehamilannya, tapi justru kehidupan setelah itu. Siap ga? Yang berkaitan dengan mental.
    • Berkenalan dengan tangisan bayi lagi
    • Siap menyusui lagi
    • Siap untuk menegosiasi jam tidur lagi?
    • Kaitkan juga dengan goals kehidupan, kira-kira apakah akan membuat jadi lebih tertunda ga? How will you feel about that kalo goals tertunda?
  • Kemudian juga tentang usia… kondisi fisik orang berbeda-beda pun kesehatan. Apakah fisik cukup memadai? Saat ini usia aku 34 dan bener bener beda saat aku hamil Trah di usia 20 an. Perhatikan juga.
  • Dan yang tak kalah penting… kondisi finansial (mempersiapkan biaya kehamilan – pendidikan anak). Siapkah kondisi finansial kita?  

Kalau misal dari pertanyaan di atas banyak yang belum tahu, bingung, belum sreg. Mungkin bisa dicoba tanyakan lagi dalam beberapa periode waktu atau ya perlu menunda dulu : pilih alat kontrasepsi yang paling nyaman : suntik/ pil KB/ spiral. 

Tips Menyiapkan  Kehamilan Di Era Pandemik

Jikalau memang yakin dengan memiliki kehamilan kembali. Ini yang bisa dicoba:

  • Pantau fertilitas flow
  • Pola hidup yang sehat, kurangi stress. 
  • Kalau sudah positif hamil,  pilih RS / Dokter kesayangan yang dirasa sangat aman lingkungannya. Aku sendiri memilih RS khusus Ibu dan anak, dan sempet beberapa kali check up di Obgyn yang buka praktek di rumah. Untuk menghindari ketemu banyak orang. 
  • Perbanyak ikut kelas online (yoga online, parenting class), karena walaupun sudah pernah punya anak, musti catch up dan belajar lagi terus karena tentunya ini bayi pasti beda lagi sama Trah. Salah satu yang menarik adalah kampanye-kampanye online dari Ninja Xpress yang ngajak banyak inspiring local creator yang sharing ke banyak target audience salah satunya orang tua. 
  • Meski terbatas perlu lebih banyak di rumah aja, jangan lupa olahraga. Jalan kaki keliling komplek, sempatkan senam hamil lewat youtube 3x seminggu. 
  • Tetap jaga kesehatan sesuai protokol, perhatikan Durasi, Jarak, Ventilasi apabila terpaksa harus keluar rumah. Jangan lupa cuci tangan dan semprot2 desinfektan, pakai masker. Better safe than sorry. 

Yup, i think that’s my update about pregnancy. Doakan ya semoga sehat dan lancar. 

Ada yang bisa nebak laki-laki atau perempuan? :’)